Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2019

Bagian Enam: Mulutmu, Egomu, Harimaumu

Gambar
            Pepatah mengatakan, “Mulutmu, Harimaumu.” Dua kata sepele yang sebenarnya kalau kita telisik lebih dalam, mempunyai pemaknaan yang luas dan membuka mata. Dikatakan mulut karena melalui mulut, segala bentuk ucapan lisan kita lontarkan. Dikatakan harimau sebagai simbolisasi yang berarti, ucapan kita sendiri lah yang mampu menikam kapan saja.             Boleh jadi ucapan yang dimaksud disini ialah ucapan yang mengandung kemarahan. Ucapan yang seharusnya tidak kita lontarkan karena akan berdampak menyakitkan. Ucapan yang semestinya kita pikirkan dua kali sebelum terluapkan. Ya, lisan dan kemarahan memang suatu kombinasi berbahaya. Yang mampu merusak segenap rasa percaya begitu saja.             Jangan lupakan ego yang mendominasi pikiran. Karena luapan kemarahan itu tidak mungkin keluar begitu saja...

Bagian Lima: Berbicara Tentang Pernikahan

Gambar
            “Doakan, ya, biar aku bisa nikah sama dia suatu hari nanti.” Adalah salah satu kalimat penuh pengharapan yang mulai sering kudengar akhir-akhir ini di umurku yang menginjak 19 tahun, yang notabenenya setahun lagi akan memasuki fase 20-an. Percaya atau tidak, ketika mulai memasuki perguruan tinggi, obrolan perihal menikah sedikit demi sedikit mulai tidak asing dibicarakan oleh teman-teman sebayaku. Entah mereka serius atau tidak, aku tidak yakin. Terkadang juga aku bertanya-tanya, apa teman-temanku yang kerap menggembar-gemborkan nikah muda ini sudah memahami betul apa itu pernikahan beserta konsekuensinya? Mungkin untuk sebagian orang, adalah hal lumrah bagi seorang wanita yang baru memasuki awal 20-an untuk membicarakan pernikahan. Apalagi kita tinggal di Indonesia, yang merupakan salah satu negara yang gemar mendoktrin para wanita-wanita muda agar menikah muda di awal usia 20-an, dan menganggap menikah d...