Intro: Tak Baca Maka Tak Sayang


Sembari menguap, aku bersikeras melanjutkan tulisan yang bahkan belum kumulai ini. Jam sudah menunjukkan pukul 1 dini hari, namun aku tetap memilih berkutik dengan perkenalan yang sebenarnya tidak tahu harus kumulai darimana. Ditemani lagu Psycho yang dipopulerkan Russ, seharusnya, dalam keadaan normal, aku sudah terlelap. Beruntung besok tidak ada kelas pagi, batinku.

Oh iya, perkenalkan namaku Ismi Nurhaliza. Aku tidak akan menyebutkan tempat tanggal lahir, makanan favorit, zodiak, dan sebagainya seperti biodata anak yang duduk di bangku sekolah dasar. Karena pada dasarnya aku sudah menyandang predikat 'Mahasiswa' yang identik dengan siswa dengan jenjang pendidikan tertinggi.

Mengenai namaku, kurasa orang-orang lebih familiar dengan ismiwu ketimbang Ismi Nurhaliza, bahkan beberapa teman kuliah ada yang memanggilku miw karena ismiwu adalah username instagramku. Dan for your information, nama panjangku di instagram kutulis dengan bahasa arab, yang sudah dua tahun lebih ini tidak pernah kuganti. Tapi aku punya alasan sendiri kenapa aku tidak pernah menggantinya: karena semua namaku mengandung unsur islami dan berasal dari bahasa arab, jadi kurasa hal itu membuatku nyaman.

Ngomong-ngomong tentang nama instagram, aku akan menceritakannya pada kalian. Mumpung lagi perkenalan kan hihi. Jadi nama instagramku itu ismiwu, kenapa wu? Karena alasan sebenarnya adalah... dulu itu aku fangirl EXO. Sumpah, fangirl yang bucin banget. Aku sendiri sampai malu mengakui kalau aku pernah sebucin itu dengan oppa-oppa Korea. Bahkan saking malunya, alam bawah sadarku ikut menolak keras fakta memalukan tersebut sampai aku benar-benar lupa.

Wu itu berasal dari nama member EXO asal China yang paling tinggi, Wu Yi Fan namanya. Bisa dibilang bias utama kalau dalam dunia per-fangirlan, haha. Karena aku dulu orangnya labil, maklum lah ya jaman SMP, jaman-jaman jahiliyah, jadi wajar aku suka gonta-ganti username.. dari mulai yang waras: isminurhaliza, isminr_, ismxyy, semuanya tidak membuatku srek. Aku bosan. Sampai akhirnya otakku menggabungkan nama ismi dengan wu, dan jadilah nama penaku yang alhamdulillah dikenal orang sampai sekarang yaitu ismiwu.

Ternyata usut punya usut, konspirasi namaku tidak berhenti disitu saja. Setelah aku sempat sok-sokan mempelajari bahasa mandarin, aku akhirnya tahu bahwa wu itu artinya lima. Lima juga bukan angka sembarangan bagiku, sedari kecil aku selalu menyukai angka lima tanpa sebab yang pasti. Mungkin karena tanggal lahirku adalah dua puluh lima. Ditambah, Surah Al-Qur'an favoritku adalah Surah Ar-Raahman, dan aku baru sadar kalau Ar-Raahman adalah Surah yang ke-55.

Ketika menulis ini, aku sedang berstatus maba di Universitas Negeri satu-satunya yang berada di Kaltim, tidak lain tidak bukan Universitas Mulawarman. Jurusan Ilmu Komunikasi yang dinaungi FISIPOL menjadi pilihanku. Perihal alasanku memilih jurusan ini di kampus ini, mungkin akan kujabarkan dilain waktu (itu juga kalau aku ingat).

Aku tidak mempunyai alasan khusus mengapa aku memilih untuk menulis lagi, terutama di blog. Aku sudah mulai menulis cukup lama, mungkin sejak umurku menginjak 13 atau 14 tahun. Tepatnya ketika aku kelas 2 SMP dan memulai blog beberapa bulan setelahnya, sebelum aku beralih menulis ke wattpad. Aku ingat sekali, minatku menulis mulai ada seiring hobiku membaca cerita. Karena dulu aku adalah fangirl korea, cerita-cerita yang kubaca adalah fanfiction yang mirip seperti cerpen. Lalu sampai libur panjang SMP menuju SMA, aku menemukan wattpad dan minat bacaku semakin berkembang, dari mulai novel teenager sampai adult-romance semua sudah kulahap. Bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris. 

Aku juga sempat berambisi menjadi penulis. Aku pernah mempublikasikan novel di wattpad hingga beberapa bagian, namun tidak kulanjutkan karena hilangnya ambisiku atau dalam dunia kepenulisan, lebih dikenal sebagai writers block. Di laptopku ini, sebenarnya ada beberapa draft novel yang tidak pernah kuselesaikan, semoga bisa kulanjutkan dalam waktu dekat. Amiin.

Selain menulis, hobiku juga mendengarkan musik. Aku mulai menggilai musik dengan amat sangat ketika duduk dibangku SMP. Karena kebetulan waktu itu aku memiliki teman dengan taste musik yang bagus (ditelingaku), kami sering bertukar lagu via bluetooth. Hahaha. Those good old days. 

Walaupun dulu aku sempat menjadi pengikut setia K-Pop, hal itu tak lantas membuat semua playlist-ku dipenuhi lagu-lagu korea. Aku ingat betul ketika SMP, aku juga sangat menggilai Taylor Swift (ini juga dikenalkan oleh teman SMP-ku) dan Ariana Grande. Bagaimanapun, aku berterimakasih pada teman-teman seperbocahanku kala itu karena sudah mencangkokku lagu-lagu bagus yang tidak menye-menye.

Oh iya, terimakasih tak lupa kuhaturkan pada Abangku, Ichal, karena turut berkontribusi terhadap selera musikku. Jadi karena dulu aku sering memakai laptopnya, aku iseng membuka lagu-lagunya hingga akhirnya bertemu Secondhand Serenade, band rock akustik asal Amerika yang masih kugilai sampai hari ini.

Pengetahuanku terhadap musik semakin menjadi begitu aku mulai main soundcloud sekitar tahun 2014. Mulai dari cover-cover lagu yang tidak aku ketahui sampai akhirnya aku menyukai penyanyi aslinya (walaupun dalam beberapa kasus, aku lebih menyukai versi cover daripada lagu aslinya).

Lalu semenjak duduk di bangku SMA, beberapa situs download lagu favoritku diblokir. Dan kala itu, orang-orang lebih banyak mendengarkan lagu dengan streaming ketimbang download. Sampai akhirnya kelas 10 akhir aku mulai ikut beralih menggunakan jo*x, walaupun akhir-akhir ini aku mulai menggunakan spot*fy.

Aku juga tertarik pada dunia fotografi. Ya walaupun hanya bermodal kamera hp dan aplikasi seadanya, setidaknya sudah lumayan. Sebenarnya aku mulai tertarik dengan street photography sejak setahun lalu, stupid me karena baru kudalami sekarang. But it's never too late for anything, right?

Kalau dalam urusan makanan, aku sedikit mempunyai taste yang berbeda. Aku tidak menyebut diriku pemilih makanan namun seperti halnya manusia pada umumnya, aku juga memiliki beberapa makanan yang kuhindari (aku tidak memiliki alergi, ini murni makanan yang bahkan kutelan saja aku harus berusaha setengah mati).

Pertama, aku kurang menyukai telur rebus. Padahal disisi lain, aku adalah penikmat telur ceplok setengah matang (bagian kuningnya masih agak basah). Lucu mengingat perbedaan cara memasak saja bisa membuatku berubah selera.

Dua, aku juga kurang suka kacang-kacangan, dan makanan apapun itu yang ada olahan kacang didalamnya (selai, terang bulan, peyek, dan lain-lain). Kenapa aku kurang menyukainya? Sini kuberitahu, gigi geraham dibagian belakangku banyak yang agak bolong, aku tidak suka jika kacang-kacangan itu sedikit banyak menyelip di dalam gigiku. Hahaha. Mengenai selai kacang yang notabenenya sudah 'halus', aku juga kurang paham dengan lidahku. Padahal kalau makan gado-gado dengan bumbu kacang yang berlimpah, aku suka-suka aja tuh. Suka banget malah. Hahaha. Sudah kubilang kan perihal cara memasak saja bisa mengubah selera makan kita.

Ketiga, aku pecinta ayam paha dan punggung. Segala jenis ayam dengan bagian daging yang halus tanpa urat, aku suka (termasuk ketek ayam yang biasa terletak dibagian paha). Bagaimana dengan ayam bagian dada? Jawabannya tidak. Penyebabnya? Siapa lagi kalau bukan gigiku. Aku tidak menikmati ketika ada makanan yang tersangkut di gigiku, serius :(

Terlepas dari berbagai makanan yang kurang cocok dengan selera gigiku tadi, aku juga mempunyai beberapa makanan 'unik' yang kugemari. Misalnya saja bawang putih dan bawang merah cincang. Ketika aku memasak makananku sendiri, dua bahan ini tidak pernah lepas. Dan bawangnya pun tidak bisa diiris biasa, harus dicincang agar rasa gurihnya semakin keluar. Hahaha.

Kedua, aku penggemar nomor satu saus mayonais. Ingin rasanya aku sungkem kepada pencipta saus berwarna putih kental itu saking cintanya aku. Apapun makanannya, wajib hukumnya bagiku dicocol dengan saus mayonais. Hahaha. Dan sampai dalam beberapa kasus pun, aku bisa mengidentifikasi saus mayonais merk apa yang orang penjual makanan gunakan (selama itu mayonais murni dan tidak diberi campuran macam-macam).

Ketiga, aku penikmat sayur. Sangat sedikit jenis sayur yang tidak kusukai, dan aku bersyukur. Sempat terpikir olehku keinginan untuk menjadi vegetarian selama beberapa waktu, namun disatu sisi aku juga membutuhkan asupan ayam paha dan sambel terasi untuk lauk-paukku :(

Karena aku sudah memahami dengan benar makanan apa saja yang kusukai dan yang susah kumakan, membuatku gemar memasak dan menakar sendiri bahan-bahan kesukaanku (semisal bawang) hahaha. Dalam hati aku bersyukur karena walaupun belum terlalu mahir, setidaknya aku bisa memasak untuk diriku sendiri.

Mungkin hanya ini yang bisa kusampaikan. Selebihnya silahkan tunggu ditulisan-tulisanku yang berikutnya!♡

20 November 2018
Yours Truly, Ismi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagian Lima Belas: Surat yang Tidak Pernah Kamu Baca

Bagian Tujuh Belas: Efek Samping Kehilangan

Bagian Delapan Belas: Perihal Krisis Seperempat Hidup